SENI BERORGANISASI

Bahwa membangun sebuah organisasi dari nol itu tidaklah mudah. Membangunnya tidak mudah, merawat dan mempertahankannya agar tetap eksis tentu jauh lebih tidak mudah lagi. Terlebih organisasi semacam APAHI. Sebab apa kok tidak mudah? Sebab APAHI adalah organisasi nirlaba, organisasi yang tidak menawarkan sedikitpun keuntungan finansial di dalam setiap gerak langkahnya. APAHI (Asosiasi Pelestari Ayam Hutan Indonesia) adalah perkumpulan, organisasi kemasyarakatan yang fokus utamanya pada pelestarian ayam hutan. Lalu pertanyaannya, apakah APAHI hanya melulu mengurusi ayam hutan dalam setiap gerak langkahnya? Jika benar muncul pertanyaan itu, tentu jawabannya adalah “TIDAK!” Dan ini yang seringkali tidak atau kurang disadari

Jika ada 2 orang atau lebih berkumpul dan berjalan bersama ke sebuah tujuan tertentu, tentulah akan banyak hal yang bisa dikerjakan selama dalam perjalanan mencapai tujuan yang diinginkan. Tentang apa saja yang akan dan mesti dikerjakan, tentu itu sesuai dengan kesepakatan bersama. Ide kegiatan selama perjalanan itu bisa direncanakan sebelumnya secara bersama-sama atau, bisa juga dimunculkan secara tiba-tiba saat di tengah perjalanan. Namun umumnya, segala kegiatan yang akan dilaksanakan selama perjalanan itu sudah punya rambu-rambu. Misalnya, tidak boleh mengadakan kegiatan yang bisa merugikan orang lain baik secara individu maupun kelompok masyarakat, tidak boleh mengadakan kegiatan yang sifatnya merusak alam dan lain-lain. Rambu-rambu inilah yang kemudian dijadikan pedoman dalam setiap bentuk kegiatan.

Apakah semudah itu? Tidak. Ada hal lain yang akan merintangi setiap perjalanan. Dalam mengatasi setiap rintangan ini dibutuhkan kearifan bersama. Sebagai contoh, saat di tengah perjalanan ada yang merasa kelelahan dan merasa tak sanggup melanjutkan perjalanan ke titik tujuan. Alternatif pemecahannya? Jika ada yang kelelahan, kita persilahkan beristirahat sebentar agar kembali bugar. Jika perlu kita temani ngopi dan ngudud seperlunya, lalu lanjut berjalan kembali bersama-sama. Namun terkadang memang, ada yang merasa benar-benar sudah sangat lelah dan memilih putar balik, memisahkan diri dari kelompok perjalanan. Yang seperti itu kita persilahkan sebab sudah menjadi pilihan.

Jika kemudian di tengah perjalanan ada orang yang ingin gabung bersama kelompok pejalan, apakah perlu diijinkan? Sebab ini masih panjang, kita lanjut di tulisan berikutnya ya. Harap bersabar..

Tulisan ini dipublikasikan di Ayam Hutan, Ayam Hutan Hijau, Kopdar, Regional. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan